Stand Food Heritage Diserbu Pengunjung
Gajah Mada Town Festival (GMTF) memang telah usai. Tapi banyak sekali moment-moment penting yang bisa diceritakan disini. Acara akbar Pemkot Denpasar ini sukses menarik ribuan masyarakat selama 3 hari dari tanggal 28-30 Desember 2008 untuk mengunjungi stand-stand maupun hanya sekedar menyaksikan acara sambil menikmati keromantisan jalan Gajah Mada. Tidak terkecuali stand Food Heritage yang selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat yang gemar menikmati kuliner-kuliner khas Bali maupun daerah lainnya. Tinggi animo masyarakat terhadap kegitan tersebut membuat diperpanjangnya festival food heritage.
Sebelumnya, banyak sekali pemberitaan di media cetak dimana diberitakan bahwa Stand Food Heritage Dikeluhkan Sangat Mahal. Di Portal Denpasar dengan alamat http://denpasarkota.go.id juga sempet menerima kritik dan saran yang merasa kecewa dg festival kuliner yang di sajikan sangat mahal.
kritik dan saran di Portal Denpasar
Laris manis bahkan sampai diperpanjangnya Festival Food Heritage sampai menjelang pergantian tahun, seakan mementahkan pemberitaan dan kritik saran diatas. Laksmi Saraswati, salah satu panitia GMTF mengatakan bahwa sekitar 62 stand omset masing-masing stand rata-rata 2-3juta per hari. “Jadi tidak benar mahal, malah masyarakat sangat menikmati Festival Food Heritage ini”, tambahnya.
benar mana berita media cetak atau pernyataan salah satu panitia GMTF?? Anda bisa menilai sendiri…
waduhhhh….nyesel gag mampir pas liwat di seputaran gajah mada…kira-kira kapan yah ada lagi?
Menurut saya sih Pernyataan Media jauh lebih mengarah pada kenyataan. Karena bagaimanapun juga masyarakat di Bali punya kebiasaan ‘apang maan gen nyoba’in makan di lokasi’. jadi gak salah kalo salah satu Panitia mengatakan ‘ah ga mahal amat kok…’
Namanya juga Panitia…
Selain itu rata-rata orang yang saya temui memang sependapat kalo harga makanan disitu jauh lebih mahal. padahal yang punya dagang kabarnya dikasih dana dari Pemerintah ya ? dan sayangnya pula, icon-icon masakan gak semua hadir disitu.
Misalkan saja “Tipat Tahu Gerenceng”. He…
Dewa Rama :
Acara seperti memang masih jarang di Bali. Pemerintah Daerah harus mengerti keinginan rakyat. Dengan adanya GMTF menjawab keinginan warga Denpasar untuk menikmati baik itu makanan atau sekedar jalan2 untuk menghilangkan rutinitas yang membosankan (seperti kata bli pande, “apang maan gen nyoba” yg bisa disimpulkan harga suatu saat bisa menjadi tidak tll masalah). Khusus untuk pemda2 di Bali Ayo… kita berlomba memberikan pelayanan terhadap rakyat. Semakin banyak acara seperti ini, semakin dekat kita dengan rakyat. Mudah2an tahun depan GMTF diselenggarakan lagi. Suksma
hehe,, es dalumannya enak kok.. tipat kuahnya juga..
loh? loh? apalagi dapet nasi jinggo gratis.. sy ambil 5, eh? apa 6 y?
hauhahaha *kabuuuuurr….
benar2 kuliner saya dsana.. hihi
Dimana tongosnya ni ahh.. Kok saya sing nawang. Kalau nawang kan bisa milu nyicipi
Dewa Rama :
beh…bli wahye bes bek an ngoding. Kanti sap brita diluar hahahahhaa
GMTF di sepanjang jalan Gajahmada bro
katanya ada yang bilang es dalumannya uda ga enak mahal lagi 5000
klo di made 300 uda enak
hiehiheiheiheiheiheie
selamat yaaa eniwe
kerja keras kalian berbuah manis